Tiga belas tahun setelah istrinya menghilang di kota kecil Bright Falls, penulis Alan Wake terjebak dalam Dark Place yang tampaknya mustahil untuk ia tulis jalan keluarnya sendiri. Saat saya duduk untuk mengetik ulasan Alan Wake II ini, saya sedikit bisa berempati. Bursa303 ini begitu tak terbandingkan dengan apa pun yang pernah saya mainkan belakangan ini, sehingga sulit menentukan harus mulai dari mana. Alan Wake II adalah petualangan pemain tunggal yang dengan mulus bergeser dari teror psikologis yang membakar lambat ke aksi horor bertahan hidup yang penuh kepanikan, dari dunia game yang dirender dengan sangat indah ke adegan video full-motion yang mencolok, dan dari investigasi yang suram ke kejutan musikal yang memukau. Game ini penuh darah, penuh kegilaan, dan sebagian besar benar-benar brilian. Meski dirilis di penghujung tahun yang penuh dengan game-game luar biasa, Alan Wake II tetap berhasil bersinar terang seperti suar yang baru ditembakkan.
Dengan latar dua realitas yang sangat kontras, cerita Alan Wake II yang berdurasi sekitar 17 jam berhasil terasa jauh lebih koheren dibandingkan game slot303 pertamanya meskipun kompleksitasnya meningkat drastis. Kita memulai kisah ini di Bright Falls masa kini, mengendalikan Agen FBI Saga Anderson, yang dikirim ke kota kecil di tepi danau tersebut untuk menyelidiki korban terbaru dalam serangkaian pembunuhan ritual: sebuah mayat ditemukan di tepi Danau Cauldron dengan lubang menganga di tempat jantungnya seharusnya berada. Saga langsung menjadi karakter yang mudah disukai di dunia aneh yang dihuni Alan Wake dan juga terhubung dengan game supernatural Remedy lainnya, Control. Dia berdedikasi terhadap pekerjaannya, namun tetap bisa bercanda ringan dengan rekannya, Agen Khusus Alex Casey. Beberapa jam pembuka game ini – yang sebagian besar bebas dari pertempuran – berfokus pada investigasi prosedural, memberi pijakan realistik pada cerita sebelum kegelapan mulai menyelimuti dan setiap perbukitan damai berubah menjadi lanskap neraka yang mengerikan.